Abad ke-18 menjadi saksi dari serangkaian wabah mematikan yang melanda berbagai belahan dunia. Beberapa wabah paling dahsyat yang terjadi pada periode abad ke-18, menggambarkan penyakit yang menyebar dengan cepat, dampaknya terhadap masyarakat, dan upaya yang dilakukan untuk mengendalikan wabah tersebut.
Berbagai Wabah Penyakit Mematikan
Wabah Pes Bubonik
Wabah pes bubonik, yang dikenal juga sebagai “Black Death,” melanda Eropa pada abad ke-14, tetapi pada abad ke-18 masih ada wabah lokal yang mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang ditularkan melalui kutu pada tikus dan hewan ke manusia. Penyebaran pes bubonik pada abad ke-18 tercatat di berbagai negara seperti Rusia, Polandia, dan Tiongkok, menimbulkan ribuan bahkan jutaan kematian.
Wabah Campak
Wabah campak melanda berbagai belahan dunia pada abad ke-18 dan menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan menyebar melalui percikan udara. Tidak seperti wabah lain yang disebabkan oleh agen infeksius tertentu, wabah campak merupakan epidemi yang terjadi secara periodik. Meskipun campak masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di beberapa negara, upaya imunisasi massal telah mengurangi jumlah kematian secara signifikan.
Wabah Kolera
Wabah kolera menjadi momok yang menakutkan pada abad ke-18. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang menyebar melalui air yang terkontaminasi. Wabah kolera pada abad ke-18 terjadi di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Dengan tidak adanya pengetahuan yang memadai tentang penyakit ini pada saat itu, wabah kolera menyebabkan ribuan bahkan jutaan kematian. Penyadaran akan pentingnya sanitasi dan pembersihan air menjadi langkah penting dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.
Wabah Variola (Cacar)
Wabah cacar menjadi ancaman serius pada abad ke-18. Penyakit ini disebabkan oleh virus Variola dan ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita atau benda yang terkontaminasi. Wabah cacar yang meluas pada masa itu menyebabkan kematian massal dan menyisakan bekas luka parut pada korban yang selamat. Namun, pada akhir abad ke-18, vaksinasi melawan cacar diperkenalkan oleh Edward Jenner, yang kemudian mengarah pada eradikasi cacar secara global.